Perceraian pada Etnik Melayu di Kota Pontianak Kalimantan Barat
Abstract
Malay ethnicity is the unit of analysis of the divorce study because its population is quite large compared to other ethnicities, reaching 34.5% of the population of Pontianak City. Therefore, this ethnicity tends to make a significant contribution to the increase in divorce rates. This research aims to clarify the process, perceptions, and reasons for Malay women filing for divorce. This research is descriptive qualitative, with purposive determination of informants, data collection techniques in the form of observation, interviews and document studies, then analyzed qualitatively. The results of this study indicate that although this ethnic group is a fairly large population and still upholds traditional customs, related to divorce suits through religious courts, as well as perceptions about divorce vary greatly. This is influenced by cultural background as well as past experiences. The reasons for contesting divorce with husbands are very diverse, so it can be understood that the act of divorce carried out by married couples is now accepted as a normal and natural process.
Downloads
References
BPS Kota Pontianak. (2022). Kota Pontianak dalam Angka. https://pontianakkota.bps.go.id/p ublication/2022/02/25/125ffb2696a0108f62d7d6f0/kota-pontianak-dalam-angka-2022.html
BPS Kota Pontianak. (2023). Kota Pontianak dalam Angka. https://pontianakkota.bps.go.id/p ublication/2023/02/25/125ffb2696a0108f62d7d6f0/kota-pontianak-dalam-angka-2023.html
Dukcapil. (2022). Data Kependudukan Provinsi Kalimantan Barat Menurut Status Perkawinan. https://dukcapil.kalbarprov.go.id/data/status perkawinan
Fauzi, A. (2021). Hakikat Perceraian (Sebuah Tinjauan Filosofis terhadap Makna Perceraian). Mahkamah : Jurnal Kajian Hukum Islam, 6(1), 55-62. https://doi.org/10.24235/mahkam ah.v6i1.7542
Hasbullah, H. (2014). Islam dalam Bingkai Budaya Lokal (Kajian tentang Integrasi Islam dalam Budaya Melayu Riau). Jurnal Toleransi: Media Komunikasi Umat Beragama, 6(1), 1–15. https://doi.org/10.24014/trs.v6i1.893
Hasmida, H. (2020). Faktor Meningkatnya Angka Perceraian di Aceh Singkil. Jurnal Tadabbur: Jurnal Peradaban Islam, 2(1), 128–148. https://doi.org/10.22373/tadabbur.v2 i1.59
Ismalia, A. N., Komariah, S., & Sartika, R. (2022). Resiliensi Istri Korban KDRT: Faktor Mempertahankan Keutuhan Keluarga. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya, 8(4), 1211-1216.. https://doi.org/10.32884/ideas.v8i4.1006
Jaro'ah, S. (2023). "Tak Lagi Sama”: Pergeseran Makna Pernikahan pada Ibu Muda yang Bercerai. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya, 9(1), 27–34. https://doi.org/10.3 2884/ideas.v9i1.1155
Kalijaga, D. S. & M. A. (2020). Teori Pertukaran Sosial dalam Perilaku Kelompok. Eureka Media Aksara.
Kustini, K. (2021). Orasi Pengukuhan Profesor Riset Bidang Agama dan Masyarakat, Perempuan, Keluarga, dan Perubahan Sosial. LIPI Press.
Maliki, I. A., & Mualifah, L. (2022). Persepsi Pelaku Perceraian terhadap Cerai di Luar Pengadilan Agama. El-Izdiwaj: Indonesian Journal of Civil and Islamic Family Law, 3(2), 1–18. https://doi.org/10.24042/el-izdiwaj.v3i2.14089
Mas’udah, S. (2023). Sosiologi Keluarga, Konsep,Teori dan Permasalahan Keluarga. Prenada Media Group.
Musaitir, M. (2020). Problematika Kehidupan Rumah Tangga pada Pasangan Suami Istri Perspektif Hukum Keluarga Islam. Al-Hikam: Jurnal Hukum Keluarga, 12(2), 153–176. https://doi.org/10.20414/alihkam.v12i2
Najichah, N. (2020). Implikasi Inisiatif Perceraian terhadap Hak Nafkah Istri. Journal of Islamic Studies and Humanities, 5(1), 42–60. https://doi.org/10.21580/jish.v5i1.6960
Purba, N. N., Mariyanti, S., & Safitri, S. (2020). Perbedaan Jenis Komitmen Pernikahan Antara Suami dan Istri yang Telah Menjalani Pernikahan di Atas Lima Tahun. Jurnal JCA Psikologi, 1(2), 140–146. https://jca.esaunggul.ac.id/index.php/jpsy/article/view/121
Rizky, R., Shaleha, A., & Kurniasih, I. (2021). Ketidaksetiaan : Eksplorasi Ilmiah tentang Perselingkuhan Unfaithfulness: Scientific Exploration of Infidelity. Buletin Psikologi, 29(2021), 218–230. https://doi.org/10.22146/buletinpsikologi.55278
Rozihan, M. S. (2020). Faktor Ekonomi Penyebab Cerai Gugat (Studi Kasus di Pengadilan Agama Purwodadi). Proseding Seminar Nasional Konstelasi Ilmiah Mahasiswa Unissila (KIMU) Klaster Humaniora, April dan Oktober, 29–44.
Salsabila, G., & Rofi, A. (2022). Analisis Konteks Wilayah terhadap Perceraian di Provinsi Jawa Timur. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen, 15(1), 1–13. https://doi.org/10.24156 /jikk.2022.15.1.1
Sari, V. M. (2018). Gambaran Umum Perceraian di Kota Pontianak (Studi Data Sekunder Pengadilan Agama Tahun 2017). (Doctoral of thesis, Universitas Muhammadiyah Pontianak). http://repository.unmuhpnk.ac.id/id/eprint/795%0A
Suryaningrum, N. (2019). Determinan Perceraian di Jakarta Timur Tahun 2014 (Studi Data Pengadilan Agama dan Pengadilan Negeri). Forum Ilmu Sosial, 46(2), 128–141. https://doi.org/doi.org/10.15294/fis.v46i2.19627
Tomi, T. (2017). Asal Mula Orang Melayu Pontianak. Pontianak: Tom & Book Publishing.
Uruzzaman, F. (2017). Faktor Penyebab Tingginya Angka Cerai Gugat di Pengadilan Agama Pontianak. E-Jurnal Gloria Yuris Fakultas Hukum Universitas Tanjungpura, 6(1), 1-5. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jmfh/article/view/22648
Zakiyudin, A. (2022). Perkawinan dan Perceraian PNS. Deepublish.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.