Hubungan Daya Tahan Kekuatan Otot Tungkai dengan Laju Lari 100 M pada siswa Kelas VII-3 SMP Negeri 1 Bonepantai
Abstract
In an effort to improve running ability, muscle strength endurance is very important. The aim of this research is to explain the relationship between the strength endurance of body movements, especially the leg or leg muscles, and the extent to which the ability to withstand the strength of the leg or leg muscles affects 100 meter running speed. junior high school students in grades VII–3. In this research, the correlation method is used simultaneously with a quantitative approach. To collect data, a Leg Dynamometer and a Stop Watch were used. Data is analyzed using simple methods and multiple correlations, along with the Product Moment formula. The results showed that (1) there was a significant relationship between leg muscle strength and running speed for 100 meters, with a correlation value of 0.449. The results show that (1) leg muscle endurance influences 100 m running speed because the calculated value is 2.510 > table is 2.008, and (2) variable X influences variable Y. The determination coefficient of 0.201 from this output shows that the influence of the independent variable ( leg muscle endurance) in the dependent variable (100 m running speed) is 20.1% and the significance value is 0.001<0.005
Downloads
References
Bernhard, Gunter. 1986. Atletik. Semarang: Damara Prise, Efhar Offset.
Bahagia, Y. (2012). Pembelajaran Atletik. Pembelajaran Atletik, Departemen Pendidikan Nasional.
Dwi, D. D. D. (2020). Peningkatan Pembelajaran Lari Jarak Pendek Melalui Pendekatan Bermain Lari Bola Keranjang Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Master Penjas & Olahraga, 1(2). https://doi.org/10.37742/jmpo.v1i2.13
Faizah, A., & Herdyanto, Y. (2019). Analisis Gerak Akselerasi Sprint 100 Meter (Studi Pada Atlet Lari Sprint 100 Meter Putra Pelatnas B, Ditinjau Dari Aspek Biomekanika). Jurnal Prestasi Olahraga, 1(1).
Gunadi, D., & Kuncoro, B. (2020). Implementasi Penerapan Model Latihan Progresif Pada Klub Atletik ADIOS UTP Surakarta. BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 1(3). https://doi.org/10.31949/jb.v1i3.298
Haryanto, A. I., Liputo, N., & Fataha, I. (2021). Korelasi Panjang Tungkai, Power Otot Tungkai Dan Kecepatan Lari Dengan Hasil Lompat Jauh. Jambura Health and Sport Journal, 3(1), 42-50.
Halim Nur Ichsan, 1991. Tes dan Pengukuran dalam bidang olahraga. Ujung Pandang: FPOK IKIP Ujung Pandang.
Hardinoto, N., Syah, S., & Sitepu, I. D. (2017). Perbedaan Karakter Olahraga Kompetitif. Jurnal Prestasi.
Haryanto, A. I., & Fataha, I. (2021). Korelasi Panjang Tungkai, Power Otot Tungkai Dan Kecepatan Lari Dengan Hasil Lompat Jauh. Jambura Health and Sport Journal, 3(1). https://doi.org/10.37311/jhsj.v3i1.9890
Henjilito, R. (2017). Pengaruh Daya Ledak Otot Tungkai, Kecepatan Reaksi dan Motivasi terhadap Kecepatan Lari Jarak Pendek 100 Meter pada Atlet PPLP Provinsi Riau. Journal Sport Area. https://doi.org/10.25299/sportarea.2017.vol2(1).595
Iskandar, H. (2017). Sehat-Bugar untuk Tua-Muda (Atletik Jalan dan Lari) (Issue Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).
Ismadraga, A., & Lumintuarso, R. (2015). Pengembangan Model Latihan Kribo Untuk Power Tungkai Atlet Lompat Jauh dan Sprinter SKO SMP. Jurnal Keolahragaan. https://doi.org/10.21831/jk.v3i1.4966
Jarver, J. (2014). Belajar dan Berlatih Atletik. Pionir Jaya.
Kuswahyudi, K., & Nurdin, F. (2017). Hubungan Bentuk Telapak Kaki Panjang Tungkai dengan Daya Ledak Otot Tungkai terhadap Atlet Kids Athletics Putri 11-14 Tahun. SEGAR. https://doi.org/10.21009/segar.0502.05
Lamusu, A., Mile, S., & Lamusu, Z. (2022). Hubungan Power Otot Tungkai Dengan Kecepatan Lari Jarak Pendek. Jambura Journal of Sports Coaching, 4(1), 1-9.
Manalu, W. (2017). Pengaruh Metode Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil 9 Belajar Lari Cepat. JURNAL PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA, 2(2). https://doi.org/10.17509/jpjo.v2i2.8179
Mirhan, J. (2016). Hubungan Antara Percaya Diri dan Kerja Keras dalam Olahraga dan Keterampilan Hidup. Jurnal Olahraga Prestasi, 12(1). https://doi.org/10.21831/jorpres.v12i1.9499
Muller, H., & Ritzdorf, W. (2000). Pedoman Mengajar Atletik Lari! Lempar! Lompat! (S. Danusyogo (ed.); Level I). IAAF-RDC.
Pembayun, D. L., Wiriawan, O., & Setijono, H. (2018). Pengaruh Latihan Jump To Box, Depth Jump dan Single Leg Depth Jump Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Tungkai dan Power Otot Tungkai. Jurnal SPORTIF : Jurnal Penelitian Pembelajaran. https://doi.org/10.29407/js_unpgri.v4i1.12006
Putra, M. F. P., & Ita, S. (2019). Gambaran kapasitas fisik atlet Papua: Kajian menuju PON XX Papua. Jurnal Keolahragaan, 7(2). https://doi.org/10.21831/jk.v7i2.26967 Ramadhan, M. G.,
Romimpandzy, 1980. Lari,lompat, lempar. Jakarta : PT Pembangunan
Sajoto, Moch. 1988. Pembinaan Kondisi Fisik dalam olahraga. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Pendidikan Tinggi.
Soebroto, Moch. 1979. Tuntunan mengajar atletik. Jakarta : Proyek permasalahan dan penerbitan olahraga.
Sudjana, Nana. 1985. Metode statistik. Bandung: Penerbit Tarsito.
Suherman, 1994. Pendidikan jasmnai dan kesehatan. Jakarta : penerbit Yudistira
Sugiyono. 2000. Statistika untuk penelitian. Bandung :Penerbit CV Alfabetha.
Surahman, Winarno. 1982. Pengantar penelitian ilmiah dasar; metode dan teknik. Bandung : PT.
Widiastuti, W., & Pratiwi, E. (2017). Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Lari Jarak Pendek Melalui Pendekatan Bermain. GLADI JURNAL ILMU KEOLAHRAGAAN, 8(1). https://doi.org/10.21009/gjik.081.0
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.