Konstruksi Hukum Ambang Batas Parlemen Dalam Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Republik Indonesia Untuk Mewujudkan Demokrasi
Abstract
The existence of parliamentary thresholds in the holding of general elections in Indonesia has sparked polemics because they are considered to limit citizens' political rights and are not in accordance with democratic values. The aim of this research is to discover the concept of applying parliamentary thresholds in order to realize democracy. The type of research used is normative legal research with qualitative methods based on secondary data and tertiary legal materials as a support. The results of the study show that: first, the problem of setting the parliamentary threshold for repeated elections in Indonesia is not how much the percentage is set, but the formulation of regulations that are not yet representative and accommodate people's aspirations. Second, the assumption of the parliamentary threshold as a limitation on the participation of political parties in numbers. Ideally, the parliamentary threshold is formed in order to limit the participation of political parties in the next election.
Downloads
References
Al-Fatih, S. (2021). Parliamentary Threshold In Integrative Legal Perspective: Indonesian Case. Jambe Law Journal, 3(2), 103–117. https://doi.org/10.22437/jlj.3.2.104-117
Anggraini, T. (2020). “Ambang Batas Parlemen Tinggi 7% Dinilai Berdampak Banyak Suara Sah Terbuang,” Detiknews.com. diakses pada Minggu, 6 Agustus 2023 pukul 22.00 WIB
Atmasasmita, R. (2017). Memahami Teori Hukum Integratif. Hukum, 3(2), 1–26. https://doi.org/10.20885/unisia.vol31.iss69.art7
Burhani, R. (2009). 9 Parpol Lolos Parliamentary Threshold Pemilu 2009. Antaranews.com. diakses pada Senin, 14 Agustus 2023 pukul 14.30 WIB.
Farisa, F.C. (2019) Penetapan KPU: 9 Parpol Lolos Parlemen, PDI-P Unggul. Nasional.kompas.com. diakses pada Senin, 14 Agustus 2023 pukul 14.45 WIB
Firdaus, S. U. (2016). Relevansi Parliamentary Threshold terhadap Pelaksanaan Pemilu yang Demokratis. Jurnal Konstitusi, 8(2), 91. https://doi.org/10.31078/jk825
Gaffar, Janedri, M., & Rita, T. B. (2012). Demokrasi konstitusional: praktik ketatanegaraan Indonesia setelah perubahan UUD 1945. (Konpress), Konstitusi Press.
Ghoffar, A. (2018). Problematika Presidential Threshold: Putusan Mahkamah Konstitusi dan Pengalaman di Negara Lain. Jurnal Konstitusi, 15(3), 480. https://doi.org/10.31078/jk1532
Hadi, I. G. A. A., & Brata, D. L. (2020). Pengaruh Penentuan Parliamentary Threshold Dalam Pemilihan Umum Indonesia. Jurnal Kertha Patrika, 42(1), 34–51.
Hidayatulloh, B. (2014). Politik Hukum Sistem Pemilu Dalam Putusan Mahkamah Konstitusi ( Studi Sistem Pemilu Legislatif Dan Presiden Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ( Studi Sistem Pemilu Legislatif Dan Presiden.
Husein, H., Banding, D., Indonesia, P., & Banding, D. A. N. S. (2014). Pemilu Indonesia: Fakta Angka dan Analisis Perbandingan. Perludem.
IDEA. (2016). Desain Penyelenggaraan Pemilu: Buku Pedoman Internasional IDEA. In Buku Pedoman Internasional IDEA. https://www.idea.int/sites/default/files/publications/desain-penyelenggaraan-pemilu.pdf
Jati, W. R. (2013). Menuju Sistem Pemilu Dengan Ambang Batas Parlemen Yang Afirmatif. Jurnal Yudisial, 6(2), 143–158. http://jurnal.komisiyudisial.go.id/index.php/jy/article/view/110
Marijan, K. (2019). Sistem politik Indonesia: Konsolidasi demokrasi pasca orde baru. Kencana.
Marzuki, P. M. (2017). Penelitian Hukum Edisi Revisi. Prenada Media Group.
Nasrulloh. (2016). POLITIK HUKUM SISTEM PEMILU ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DI ERA REFORMASI. Jurnal Penelitian Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 6(August), 128.
Ramadhan, M. F. (2018). Politik Hukum Penyederhanaan Sistem Kepartaian Di Indonesia. Jurnal Lex Renaissance, 3(1), 148–170. https://doi.org/10.20885/jlr.vol3.iss1.art6
Salam, S. (2015). Hukum Dan Perubahan Sosial (Kajian Sosiologi Hukum). STAI DDI Pangkep Sulawesi Selatan, 11(1), 107–115.
Satriawan, I., & Lailam, T. (2019). Open Legal Policy dalam Putusan Mahkamah Konstitusi dan Pembentukan Undang-Undang. Jurnal Konstitusi, 16(3), 559. https://doi.org/10.31078/jk1636
Supriyanto, D., & Mellaz, A. (2011). AMBANG BATAS PERWAKILAN: Pengaruh Parliamentary Threshold Terhadap Penyederhanaan Sistem Kepartaian dan Proporsionalitas Hasil Pemilu. Perludem.
Surbakti, R. (2016). Pidato inagurasi anggota baru akademi ilmu pengetahuan indonesia (AIPI). In Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga. http://www.journal.unair.ac.id/download-fullpapers-artikel 2-14-1.pdf
Syamsudin. (2022). TESIS PENENTUAN PARLIAMENTARY THRESHOLD DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PEMILIHAN UMUM Oleh : Syamsudin PENENTUAN PARLIAMENTARY THRESHOLD DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG. Universitas Tarakan Borneo.
Wolo, H. B. (2015). Problematika Penentuan Ambang Batas Parlemen (Parliamentary Threshold) Untuk Pemilihan Umum Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Jurnal Magister Ilmu Hukum. http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/6941%0Ahttp://e-journal.uajy.ac.id/6941/1/JURNAL.pdf