Fungsi Legislasi Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dalam Rangka Mewujudkan Kedaulatan Rakyat
Abstract
The 1945 Constitution emphasizes that the State Structure of the Republic of Indonesia is a state with people's sovereignty. To realize this people's sovereignty, in the third amendment to the 1945 Constitution, a new institution was created, namely the Regional Representative Council as an institution whose function is to carry out checks and balances between institutions and to realize representative functions. as part of the implementation of popular sovereignty, but in practice it has very limited functions, duties and authority in carrying out legislative functions, in its implementation the DPD is only involved in Level 1 and II discussions but does not have the authority to make decisions on draft laws, so in This requires a strengthening or more adequate capacity of the DPD and a refinement of the state structure that better guarantees the sovereignty of the people and the principle of checks and balances between state institutions. Therefore, this thesis aims to, firstly, what is the authority of the Indonesian Regional Representative Council in carrying out legislative functions To Realize People's Sovereignty, secondly, What is the Ideal Function of the Indonesian Regional Representative Council in Carrying out Legislative Functions to Realize People's Sovereignty.
The research method in this research is a normative juridical method. The type of data used by the author is secondary data with primary legal material, secondary legal material and tertiary legal material. Data collection techniques in the form of documents or library materials on secondary legal data. The data analysis method in this research is descriptive qualitative.
The results of this research show that the DPD's authority according to the applicable law has several obstacles in carrying out its duties and functions as an institution tasked with realizing people's sovereignty in carrying out legislative functions. Firstly, the provisions in the 1945 Constitution still have very significant obstacles, the DPD's authority and the DPR are still not balanced in the formation of legislation. Both Regional Representative Councils still do not have an ideal function in carrying out legislative functions, so it is necessary to strengthen the legislative function of the Regional Representative Council by revising the regulations governing the authority of the Regional Representative Council namely the 1945 Constitution and Law Number 17 of 2014 concerning the MPR, DPR, DPD and DPRD.
Downloads
References
Aziz Syamsuddi, Proses Dan Teknik Penyusunan Undang-Undang, Cetakan Pertama, (Jakarta: Sinar Grafika, 2011),
Amiruddin dan H. Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006,
Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Rajawali Pers, Jakarta, 2010.
Cholid Narbuko Dan Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta, 2001,
C.S.T. Kansil, Sistem Pemerintahan Indonesia, Aksara Baru, Jakarta, 1981
C. F. Strong, Konstitusi-konstitusi Politik Modern, (Bandung. Nusa Media, 2011),
Dahlan thaib, DPR Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia, Edisi Kedua, Ctk. Pertama, Liberty, Yogyakarta, 2000,
Dewa Gede Atmadja, Penafsiran Konstitusi Dalam Rangka Sosialisasi Hukum: Sisi Pelaksanaan UUD 1945 Secara Murni Dan Konsekwen, Pidato Pengenalan Guru Besar Dalam Bidang Ilmu Hukum Tata Negara Pada Fakultas Hukum Universitas Udayana 10 April 1996,
Dr. Gede Marhaendra Wija Atmaja , Metodelogi Dan Bahasa Perundang-Undangan,
Djoenaidi Efendi dan Jonny Ibrahim, Metode Penelitian Hukum (Normatif dan Empiris), Pranada Media, Jakarta: 2018,
Dyah Ochtorina Susanti dan A`an Efendi. Penelitian Hukum (Legal Research), Sinar Grafika, Jakarta, 2015,
Entol Zaenal Muttaqin, Pokok-pokok Hukum ketatanegaraan, (Serang: Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 2014
H. D. van Wijk/Willem Konijnenbelt, Hoofdstukken van Administratief Recht, Culemborg, Uitgeverij LEMMA BV, 1988,
I Made Pasek Diantha, Metode Penelitian Hukum Normatif dalam Justifikasi Teori Hukum, Prenada Media Group, Jakarta: 2016,
Irfan Setiawan, Handbook Pemerintahan Daerah, Wahana Resolusi, Juni 2018,
Janedjri M. Gaffar, et all (editor), Dewan Perwakilan Daerah Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia, Jakarta; Setjen MPR-UNDP, 2003,
Janedri M. Gaffar, Demokrasi dan Pemilu di Indonesia, Jakarta: Konstitusi Press, 2013
Jimly Asshiddiqie, Perkembangan & Konsolidasi Lembaga Negara Pasca Amandemen, Sinar Grafika, Jakarta 2010,
Jimly Asshiddiqie, Konstitusi Dan Konstitualisme Indonesia, ( Jakarta, Sinar grafika, 2010)
Jimly Asshiddiqie, Gagasan Kedaulatan Rakyat dalam Konstitusi dan Pelaksanaannya di Indonesia, Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 1994
Jhonny Ibrahim, Teori & Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Bayumedia Publishing, Malang, 2005
Johan, Bahder Nasution, Metode Penelitian Ilmu Hukum, Nandar Maju, Bandung: 2008,
Mardalis, Metode Penelitian, Suatu Pendekatan Proposal, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004,
Moh. Mahfud MD, Perdebatan Hukum Tata Negara Pasca Amandemen Konstitusi (cet. 3, Rajawali Press 2013) 69.
Muchammad Ali Safa’at, “Parlemen Bikameral”, (Malang, UB Press, 2010),
M. Iwan Satriawan dan Siti Khoiriah, Ilmu Negara, cetakan pertama, Rajawali Pers, Jakarta, 2016,
Moh. Kusnardi, Harmaily Ibrahim, Pengantar Hukum tata negaraIndonesia, cet. 7 (Jakarta;Pusat studi Hukum tata negara FH UI, 1988)
Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R. Agoes, Pengantar Hukum Internasional.(Bandung, Alumni, 2002),
Moekijat, 1998, Analisis Jabatan, Cetakan VIII, Mandar Maju, Bandung,
Ni’matul Huda, Negara Hukum Demokrasi Dan Judicial Review, Cetakan Pertama (Yogyakarta: UII Press, 2005),
O. Notohamidjojo, Makna Negara Hukum, Jakarta: BadanPenerbit Kristen, 1970,
Philipus M. Hadjon, Penataan Hukum Administrasi, Fakultas Hukum Unair, Surabaya, 1998..
Prajudi Atmosudirdjo, Hukum Administrasi Negara, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1981.
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana Prenada, Jakarta: 2010,
Reni Dwi Purnomowati, “Implementasi Sistem Bikameral Dalam Parlemen Indonesia”, (Jakarta, Rajagrafindo Persada, 2005),
Ridwan, HR, Hukum Administrasi Negara, UII Pres, Yogyakarta, 2003,
Rusdianto Sesung, Hukum otonomi Daerah (negara kesatuan, daerah istimewa, dan daerah otonomi khusus), PT. Refika Aditama, 2013,
SF. Marbun, Peradilan Administrasi Negara Dan Upaya Administrasi Di Indonesia, Liberty, Yogyakarta, 1997.
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif-Suatu Tinjauan Singkat, Rajawali, Jakarta, 1990,
Sri Soemantri M., Pengantar Perbandingan Antar Hukum Tata Negara, (Jakarta, PT. Rajawali, 1981)
Subardjo. Dewan Perwakilan Daerah. Graha Ilmu. 2012.
Titik triwulan Tutik, konstruksi hukum tata Negara indonesia pasca Amandemen UUD 1945 (Jakarta: prenada Media group, 2010).
Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum (Paradigma, Metode Dan Dinamika Masalahnya), ELSAM Dan HUMA, Jakarta, 2002
Tim Penyusun Kamus-Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1989,
YM. Michael Hishikushitja, 2001, Model-model Perbandingan Bikameral dan Proses Perubahan Konstitusional, dalam kumpulan tulisan Bikameralisme dan perubahan Konstitusi, NDI dan Forum Rektor Indonesia YSPDM, Jakarta.
Zudan Arif fakrulloh, Hukum Indonesia Dalam Berbagai Persfektif, (Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014),
B. Jurnal
Adventus Toding, ‘DPD dalam Struktur Parlemen Indonesia: Wacana Permusnahan Versus Penguatan’ (2017) 14 (2) Jurnal Konstitusi Mahkamah Konstitusi
Firman Manan, ‘Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Dalam Sistem Pemerintahan Republik Indonesia’ (2015) 1 (1) Jurnal Ilmu Pemerintahan 48, 54.
Hernadi Affandi, “Problematika Fungsi Legislasi Dewan Perwakilan Daerah dalam Hegemoni Dewan Perwakilan Rakyat”, Jurnal Ilmu Hukum, Volume 1, Nomor 1, Juni 2014,
Haryadi, Agus, Bikameral Setengah Hati, Kompas, Jakarta, 2002.
Muhammad Zainal Airifn, “Suatu Pandangan Tentang Eksistensi danPenguatan Dewan Perwakilan Daerah”, Jurnal Thengkyang, Volume 1 Nomor 2019.
Ridwan Indra, Muhammad, 2006, Amburadulnya Amandemen UUD 1945,Trisula, Jakarta.
Pirmansyah, Miki, “Eksistensi DPD dalam Sistem Bikameral di Indonesia”, Jurnal Cita Hukum, Volume 1 Nomor 1, 2014.
Ruliah, ‘Penataan Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dalam Sistem dalam Ketatanegaraan di Indonesia’ (2018) 2 (1) Holrev 387, 398.
Suhendra, Adi dan Ferza, Adi, “Penguatan Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dalam Bingkai Bikameralisme”, Jurnal Sosiologi, Volume 8 Nomor 2, 2015.
Patrialis Akbar, Lembaga-lembaga Negara menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 (Sinar Grafika 2013) 75.
Yenni AS, “Fungsi Legislasi DPD RI Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92/PUU-X/2012”, Jurnal Lex Publicia, Volume 1 Nomor 1, Appthi, Jakarta, 2014.
Wahyu Widodo, ‘Peran dan Fungsi DPD dalam Rangka Menuju Sistem Bikameral yang Efektif melalui Amandemen’ (2014) 1 (2) Jurnal Pembaharuan Hukum
Zahratul Idami, ‘Kewenangan Dewan Perwakilan Daerah Setelah Adanya Keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92/PUU-X/2012’ (2014) 16 (2) Kanun Jurnal Ilmu Hukum.
C. Peraturan Perundang-Undangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Undang-Undang Nomor 13 TAHUN 2022 Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.
D. Website
Https://Kliklegal.Com/Menagih-Janji-Jokowi-Maruf-Amin-Untuk-Membentuk-Pusat-Legislasi-Nasional/,”
Https://Www.Academia.Edu/8995108/PRINSIP_POKOK_NEGARA_HUKUM, Pada Tanggal 25 Juni 2021,”
http://www.senate.gov.ph/about/history1.htm. diakses pada tangal 24 Desember 2023.