Nyisig: Sebuah Upaya Dokumentasi Tradisi
Abstract
Culture is part of all living things that are always attached to their environment. Culture needs to be preserved so that it does not become extinct. Therefore, maintaining the traditions that exist around us is an obligation for humans. One of the traditions that is still practiced and almost abandoned by a group of people is the tradition of eating betel nut or nyisig. This tradition is carried out by Using women in Jambesari Village, Giri District, Banyuwangi Regency. This research aims to analyze how the existence of the nyisig tradition, what aspects are contained in the nyisig tradition, what materials are needed in the nyisig tradition, why people started to leave this nyisig tradition. This research method is a qualitative method. Data were collected using interviews, documentation and literature study. The result of this research is the documentation of the nyisig tradition that is still practiced by some Using women in Jambesari village.
Downloads
References
Alifi, A. S. (2021). Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam Kebudayaan Jaranan Delik Desa Jambesari Banyuwangi (Thesis, UIN Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember). http://digili b.uinkhas.ac.id/id/eprint/4943
Anas, A. A. (2019). Anti Mainstream Marketing: 20 Jurus Mengubah Banyuwangi. Gramedia Pustaka Utama.
Dewi, K. (2021). Analisis Demografi dan Kewilayahan Banyuwangi dengan Pendekatan HINCO untuk Pengembangan Wilayah. Journal Of Demography, Ethnography, and Social Transformation, 1(1), 24–34. https://e-journal.lp2m.uinjambi.ac.id/ojp/index.php/ demos/article/view/1025
Jayanti, F. E. E. (2023). Makna Ritual Tolak Bala Ghatib Beghanyut bagi Masyarakat di Kelurahan Kampung Dalam Kabupaten Siak Provinsi Riau. Ideas: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Budaya, 9(4), 1295–1304. https://doi.org/10.32884/ideas.v9i4.1535
Jundi, F. A., Sulandjari, S., Sunaryo, F. D. W. (2016). Perkembangan Pariwisata di Banyuwangi pada Tahun 2000-2015. Jurnal Humanis, Fakultas Ilmu Budaya Unud, 17(2), 36–42.
Kemendagri. 2021. Daftar Isian Potensi Desa dan Kelurahan. prodeskel.binapemdes.kemend agri.go.id/laporan_terkini_potensi
Luthviatin, N. (2015). Mantra Untuk Penyembuhan dalam Tradisi Suku Osing Banyuwangi. IKESMA: Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 11(1), 36–43. https://jurnal.unej.ac.id/inde x.php/IKESMA/article/view/4348
Mauliddah, D. (2021). Etnobotani Tumbuhan Bahan Tradisi Menyisig oleh Suku Osing Kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi (Thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang). http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/33081
Mulyadi, C. A. (2018). Nyisig. Insritut Seni Indonesia Yogyakarta.
Mutakin, A. (2018). Apa itu Lingkungan? Geoarea, 1(2), 65–68. https://ejournal.unibba.ac.id/ index.php/Geoarea/article/view/147
Nayuf, H. (2022). Tradisi Makan Sirih Pinang sebagai Model Moderasi Beragama Berbasis Kearifan Lokal di Kelurahan Niki-niki, Kabupaten Timor Tengah Selatan-NTT. Harmoni Journal Multicultural Anda Multireligious, 21(2), 166–183. https://jurnalharmoni.kemen ag.go.id/index.php/harmoni/article/view/591
Nurhaidah, Musa, M. I. (2017). Dampak Pengaruh Globalisasi bagi Kehidupan Bangsa Indonesia. Pesona Dasar: Jurnal Pendidikan Dasar dan Humaniora, 3(1), 1–14. https://j urnal.usk.ac.id/PEAR/article/view/7506/6178
Prasetyo, P. (2013). Majalah Ilmiah Populer. Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.
Prayitno, H., Hardiman, G, Taruna, T. (2014). Perilaku Warga Masyarakat dan Persepsi Masyarakat pada Kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah terhadap Perubahan Lingkungan Perumahan Wijaya Kusuma II Demak. Jurnal Ilmu Lingkungan, 12(1), 12–20. https://doi .org/10.14710/jil.12.1.12-20
Risdarani, Y., Ardiyanto, G. G., Nurdin, E. A., & Pangastuti, E. I. (2021). Analisis Daya Tarik Wisata Pulau Merah sebagai Objek Wisata Berbasis Alam. Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial, 1(11), 1159-1166. https://doi.org/10.17977/um063v1i11p1159-1166
Rohmawati, I., Arfianto, B., & Ulfah, M. (2018). Local Wisdom “Nyisig” sebagai Alternatif Oral Drugs Addict Treatment di Pusat Rehabilitasi Narkotika. Prosiding Seminar Nasional Sains Dan Enterpreneurship 5(2018), 306-310.
Sabarni, S. (2015). Teknik Pembuatan Gambir (Uncaria gambir Roxb) Secara Tradisional. Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology, 1(1), 105–115. http://dx.doi.org/1 0.22373/ekw.v1i1.523
Sadewo, A. P. (2018). Nyisig pada Perempuan Jawa di Desa Bandung Baru Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu (Thesis, Universitas Lampung). http://digilib.unila.ac.id/ id/eprint/30926
Sayono, J. (2015). Langkah-langkah Heuristik dalam Metode Sejarah di Era Digital. Jurnal Sejarah dan Budaya, 15(2), 369–376. https://journal2.um.ac.id/index.php/sejarah-dan-budaya/article/view/26420/9094
Sutana, I. G., Sinarsari, N. M., & Dwipayana, A. P. (2021). Nginang: Kebiasaan MASYARAKAT Tradisional dalam Memelihara Kesehatan Gigi dan Mulut. Jurnal Yoga dan Kesehatan, 4(2), 123-135. https://doi.org/10.25078/jyk.v4i2.287
Tunggala, S., Dewi, N., & Asnawati, A. (2016). Perbandingan Sensitivitas Lidah terhadap Rasa Manis dan Pahit pada Orang Menginang dan Tidak Menginang di Kecamatan Lokpaikat Kabupaten Tapin. Dentino: Jurnal Kedokteran Gigi, 1(2), 62-65. http://dx.doi.org/10.205 27/dentino.v1i2.566
Wibowo, S. A, Rochmiatun, E, Amilda, A. (2021). Keberadaan Kebiasaan Nyisig pada Masyarakat Melayu di Kecamatan Seberang Ulu I Kota Palembang. Tanjak: Jurnal Sejarah dan Peradaban Islam, 1(2), 72–81. https://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/tanj ak/article/view/9377/4034
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.